Blogger templates

Kamis, 08 Mei 2014

Hot Berita Bola Indonesia 2014 (Edisi 8 Mei 2014)


 
Timnas Indonesia U-19 Dapat Pelajaran Dari Timnas Myanmar U-19
Timnas Indonesia U-19 mengadakan uji coba melawan Myanmar U-19 jelang persiapan menghadapi Piala Asia U-19 Di Myanmar. Pertandingannya di lakukan 2 kali yaitu 5 Mei 2014 dan 7 Mei di Stadion Utama Gelora Bung Karno.

Di Pertandingan Pertama Timnas U-19 hanya mampu bermain imbang 1-1 melawan timnas Myanmar U-19. Pada laga tersebut, pelatih Indonesia U-19, Indra Sjafri memainkan skuat yang sama seperti saat mereka tampil sebagai yang terbaik di Asia Tenggara beberapa lalu. Sementara itu, Myanmar juga memainkan skuat terbaiknya dengan mengandalkan kecepatan para pemainnya.

Indonesia langsung menggebrak begitu peluit kick off dibunyikan. Tak butuh waktu lama, empat menit babak pertama berjalan,
Muchlis Hadi sukses mengejutkan Myanmar lewat golnya setelah memaksimalkan umpan Hargianto.

Namun tak butuh waktu lama bagi Myanmar untuk menyamakan kedudukan. Empat menit setelah gol Muchlis Hadi, Myanmar mampu menyamakan skor lewat sontekan Aung Thu yang memaksimalkan umpan terukur dari Yan Naing Do.

Sukses menyamakan kedudukan membuat Myanmar mulai berani bermain terbuka. Tempo permainan pun semakin meningkat dan menarik. Kedua tim tampak berusaha untuk mencetak gol.

Setengah jam laga berlangsung, Indonesia hampir mencetak gol. Namun sayang, peluang dari
Evan Dimas yang tinggal berhadapan dengan kiper Myanmar, Myo Min Latt. Sayang, tendangannya masih terlalu lemah sehingga dengan mudah diantisipasi oleh kiper Myanmar tersebut.

Jelang babak pertama usai, Myanmar juga memiliki kesempatan untuk unggul. Berawal dari sebuah pelanggaran di depan kotak penalti, Nanda Kyaw nyaris mencatatkan namanya di papan skor. Beruntung tendangannya masih membentur mistar gawang Ravi Murdianto. Skor imbang 1-1 bertahan hingga babak pertama usai.

Tempo permainan tetap tinggi di babak kedua. Myanmar langsung memiliki peluang emas pada menit ke-47. Lagi-lagi tendangan bebas dari Nanda Kyaw nyaris menjebol gawang Indonesia. Beruntung kali ini Ravi Murdianto dengan sigap menepis tendangan kapten Myanmar tersebut.

Meskipun Indonesia mampu menguasai lini tengah dan mengontrol permainan, namun Evan Dimas dkk kerap gagal menembus pertahanan rapat yang diperagakan Myanmar.

Pada menit ke-65 justru Myanmar yang mampu menciptakan peluang emas. Menerima umpan dari lini tengah, Yan Naing Do berhasil menembus pertahanan Indonesia dan tinggal berhadapan dengan Ravi Murdianto. Namun peluang tersebut gagal dimaksimalkan setelah tendangan Yan Naing Do hanya menyamping tipis di sisi kiri gawang Ravi.

Tak kunjung mencetak gol, Indra Sjafri melakukan beberapa pergantian pemain di lini depan. Masuknya Dimas Drajad, Septian Maulana hingga Roni Yabes membuat serangan Indonesia semakin gencar ke pertahanan Myanmar, namun serangan demi serangan tersebut selalu terbentur tembok kokoh Myanmar.

Di sisa waktu normal, tensi pertandingan semakin panas. Bahkan beberapa kali wasit Oki Dwi Putra beberapa kali menghentikan pertandingan untuk meredam emosi para pemain kedua tim. Bahkan Hansamu Yama harus keluar lapangan setelah mendapatkan kartu kuning kedua.

Meskipun Indonesia terus mencoba mencetak gol di sisa waktu pertandingan, namun hingga pertandingan berakhir tak ada gol tambahan yang tercipta untuk kedua tim. Skor 1-1 menjadi akhir pada laga uji coba tersebut.
 
Di Pertandingan Kedua Timnas U-19 harus menelan kekalahan 1-2 atas Myanmar U-19. Timnas Indonesia U-19  yang melakukan rotasi pada laga kedua tetap mengandalkan permainan cepat dari kaki ke kaki khas Garuda Jaya. Evan Dimas yang di laga pertama dijaga ketat, pada laga ini harus kembali merasakan pressing tinggi dari para pemain Myanmar.

Sepuluh menit babak pertama berjalan, Myanmar memperoleh peluang pertamanya melalui tendangan Tan paing. Beruntung tendangan jarak jauhnya masih mampu diantisipasi oleh kiper Indonesia yang kali ini dipercayakan kepada Awan Setho.

Semenit kemudian, Indonesia membalas. Sebuah serbuan lewat kaki Ilham Udin mampu menerobos pertahanan Myanmar sebelum memberikan umpan kepada
Maldini Pali. Sayang, tendangan kaki kanan Maldini masih mampu ditepis kiper Myanmar, Myo Min Latt.

Usai peluang Maldini tersebut, Indonesia semakin gencar memberikan tekanan ke pertahanan Myanmar. Sebaliknya, Myanmar kembali bermain defensif dan mencoba memukul balik lewat serangan balik.

Setelah hampir sepanjang babak pertama sukses memainkan strategi defensif, Myanmar justru kebobolan di akhir babak pertama. Sundulan
Putu Gede memanfaatkan umpan Ilham Udin Armayn gagal diantisipasi oleh pertahanan Myanmar. 1-0 Indonesia memimpin di babak pertama.

Di awal babak kedua, Indonesia terpaksa harus bermain dengan 10 pemain setelah Ichsan Kurniawan dinilai wasit Thariq Alkatiri mengulur-ulur waktu saat akan digantikan Zulfiandi.

Unggul jumlah pemain nyatanya tak membuat Myanmar bermain lebih agresif. Sebaliknya, Garuda Jaya justru mampu tampil lebih agresif menekan pertahanan ketat Myanmar.  Bahkan Indonesia sejatinya memiliki dua peluang emas lewat Evan Dimas. Namun kedua peluang tersebut gagal dimaksimalkan Evan Dimas meskipun tinggal berhadapan dengan kiper Myanmar.

Petaka bagi Indonesia datang di lima menit jelang pertandingan usai. Sebuah serangan cepat yang dilancarkan Myanmar pada menit ke-88 gagal diantisipasi pertahanan Indonesia. Sepakan Aung Thu yang tak terkawal di dalam kotak penalti mampu mengecoh Awan Setho. Skor berubah menjadi imbang 1-1.

Sukses menyamakan kedudukan membuat pemain Myanmar semakin bersemangat. Hasilnya, sebuah handsball dari Ryuji Utomo pada injury time di dalam kotak penalti saat berusaha menghentikan pergerakan Aung Thu diganjar penalti. Kapten Myanmar, Nanda Kyauw yang maju sebagai eksekutor pun sukses mengelabui Awan Setho. Skor 2-1 untuk keunggulan Myanmar pun bertahan hingga pertandingan usai.
 
 (Sumber : www.bolanet.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar