Blogger templates

Selasa, 13 Mei 2014

Berita Ekbis Indonesia 2014 (Edisi 13 Mei 2014)


Dahlan Curhat Soal Kesulitan Industri Lokal Dapatkan Pasar
Menteri BUMN Dahlan Iskan mengeluhkan kesulitan industri lokal untuk berkembang karena terhalang aturan yang membatasi mereka untuk mendapatkan pasar.

Dahlan mencontohkan, perusahaan BUMN tidak berani membeli produk baru buatan industri dalam negeri. Dia juga mencontohkan salah satu aturan yang dia nilai menghambat produsen lokal, yakni pembelian trafo. Produk trafo itu wajib sudah beroperasi selama 2-3 tahun di dalam negeri.

"Ini pasti jadi barrier (penghalang). Banyak penemuan baru di Indonesia karena tidak penuhi pasar, tidak penuhi kualifikasi tender," kata kata dia dalam Launching Mandiri Institute di Four Seasons Hotel, Jakarta, Senin 12 Mei 2014.

Kalau aturan tender itu dilarang, Dahlan melanjutkan, pembelian produk ini akan menjadi temuan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Padahal, dia berpendapat untuk mendapatkan pengalaman itu, produk itu harus dicoba supaya industri itu bisa mendapatkan pengalaman.

"Ini siklus yang harus dipecahkan. Misalnya produsen mesin tanam padi di Ponorogo. Untuk bisa membuat mesin tanam padi, harus ada yang beli. Akhirnya, saya meminta PT Pupuk Indonesia (Persero) untuk membelinya, sebagai CSR (corporate social responsibility)," kata dia.

Namun, lanjutnya, ada kekurangan pada alat ini, yaitu mesinnya tenggelam di ladang yang becek sehingga tak bisa dioperasikan. Namun, bagi Dahlan, hal itu menjadi pengalaman bagi produsen untuk memberbaiki alat mereka dan bisa menciptakan generasi kedua dan ketiga yang lebih baik. 

"Sekarang di lahan becek, alat itu bisa jalan. Kalau mesin generasi pertama tidak ada yang membeli, generasi kedua tidak bisa disempurnakan," kata dia.

Dahlan menyarankan, agar perusahaan menyediakan anggaran riset untuk membeli produk baru, terutama yang tengah dikembangkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar