Blogger templates

Selasa, 13 Mei 2014

Hot Berita Nasional Indonesia 2014 (Edisi 13 Mei 2014)


 
SBY Saksi Penting Untuk Kasus Century

Anggota Tim Pengawas Bank Century DPR RI (Timwas Century) Bambang Soesatyo (Bamsoet) menilai, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) perlu dihadirkan dalam persidangan kasus dugaan korupsi pemberian Fasilitas Pinjaman Jangka Pendek (FPJP) Bank Century, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta.

Menurut Bambang, kesaksian Presiden SBY di Pengadilan Tipikor Jakarta merupakan sebuah konsekuensi logis. "Karena mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) Boediono sudah memperjelas posisi Presiden dalam proses penyelamatan Bank Century, tahun 2008," kata Bamsoet dalam keterangan resminya yang diterima Sindonews, Minggu (11/5/2014).

Inisiator dan Anggota Timwas Century DPR Fraksi Partai Golkar Bambang Soesatyo mengatakan, lebih dari itu pengakuan atau kesaksian Boediono bahwa dia telah melaporkan kondisi dan status Bank Century kepada SBY merupakan pembenaran atas pernyataan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum bahwa SBY tahu seluk-beluk mega skandal itu. Karena itu, Anas pun berpendapat bahwa SBY patut didengar kesaksiannya.

Sebelumnya, di awal kesaksian Boediono pada Jumat 9 Mei 2014 jaksa penuntut umum (JPU) memutar rekaman Rapat Dewan Gubernur BI pada 16 November 2008 atau dua hari setelah FPJP pertama sebesar Rp356 miliar dikucurkan. Pada rekaman tersebut terdengar suara Boediono memimpin rapat penyelesaian FPJP.

Boediono mengatakan, FPJP merupakan hal yang paling pertama karena BI berupaya menghindari situasi yang tidak bisa dikendalikan. Kepada peserta rapat yang diduga para pejabat BI, Boediono menyatakan telah melaporkan kondisi Century kepada Presiden SBY yang tengah berada di luar negeri.

Sejumlah kalangan mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menghadirkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai saksi dalam persidangan kasus dugaan korupsi pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) dan penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik.

(Sumber : www.sindonews.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar